Apakah Prospek Budidaya Ketumbar Masih Menjanjikan ? Simak Informasi Lengkapnya

Sedang Populer

Warna Biru Media
Sumber Inspirasi dan berita terpercaya

Rubik Agribisnis - Prospek Budidaya Ketumbar  - Ketumbar adalah salah satu bumbu rempah rempah paling khas dan populer untuk beberapa jenis masakan. Banyak sekali jenis masakan khas Indonesia yang menggunakan ketumbar mulai dari sate, daging goreng, sup kuah bersantan, salad, lodeh sayuran, dendeng serta gorengan. Aromanya yang khas akan membuat masakan terasa lebih gurih dan sedap.Tanaman yang memiliki nama latin Coriandrum sativum ini merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan. Dan sampai saat ini tanaman ini sudah menyebar dan dibudidayakan diberbagai tempat terutama daerah tropis seperti di Indonesia. Ketumbar memiliki daya adaptasi yang bagus, sehingga dapat ditanam didataran rendah hingga dipegunungan dengan ketinggian 2000 mdpl.

Aroma khas yang dimiliki ketumbar merupakan berasal dari minyak atsiri ketumbar yang terkandung di dalamnya, yang meliputi linalol, geraniol, champor serta geranil asetat. Aroma yang tajam dan menyengat ini akan menjadi wangi apabila digunakan sebagai salah satu pelengkap bumbu masakan.

Seputar Tanaman Ketumbar

Secara fisik biji ketumbar memang mirip dengan merica hanya pada ukurannya yang lebih kecil. Namun jika dilihat dari bentuk tanamannya sangatlah berbeda. Tanaman ketumbar hanya tumbuh dengan ketinggian 1 meteran dan berdiri tegak tidak seperti merica yang merambat pada tanaman lain. Daun tanamannya berwarna hijau cerah dengan tepi-tepi yang begerigi, hampir mirip dengan tanaman seledri.

Bunga seledri berbentuk seperti payung bersusun, dan memiliki warna pink & putih. Bunga inilah yang nantinya akan menghasilkan biji ketumbar. Dilihat dari bentuk bijinya ketumbar dibagi menjadi 3 yakni:

  • C. sativum var sativum: bentuk biji bulat besar, umumnya memiliki harga jual lebih mahal
  • C. sativum var micocarpum: bentuk buah berukuran bulat kecil, ini yang paling banyak di jual dipasaran
  • C. sativum var indicum: buahnya berbentuk lonjong / agak memanjang dan termasuk langka di pasaran
BACA JUGA:  Cara Menanam Ketumbar, Syarat Tumbuh Beserta Tips Perawatan Lengkapnya

Peluang Bisnis Budidaya Ketumbar

Ingin mencoba bisnis budidaya ketumbar? Saat ini kebutuhan ketumbar baik di dalam maupun di luar negeri masih terbilang tinggi. Sehingga peluang bisnis budidaya ketumbarnya pun terbilang tinggi. Bila kalian ingin masuk ke bisnis ini, maka dijamin masih bagus potensinya. Terlebih hampir semua daerah di dunia membutuhkan ketumbar sebagai bumbu masakannya.

Beberapa daerah yang menggunakan ketumbar sebagai bumbu masak meliputi Asia Tenggara, Asia Selatan, Brasil, Tiongkok, Amerika Latin, Afrika, Asia Tengah, India, Timur Tengah, dan Skandinavia. Beberapa negara dan kawasan daerah tersebut membutuhkan banyak sekali ketumbar tiap bulannya, dan Indonesia menjadi salah satu penyumbang terbesar dalam hal ekspor ketumbar. Bahkan daun ketumbarnya pun ikut masuk pasar ekspor seperti di daerah Kediri yang sering ekspor ke Taiwan.

Baca juga: Peluang Bisnis Budidaya Bunga Mawar Yang Menguntungkan

Untuk memaksimalkan peluang bisnis budidaya ketumbar dan meningkatkan potensi pemasaran baik dipasaran lokal maupun pasaran ekspor, berikut beberapa hal yang wajib diperhatikan:

A. Prospek Pemanfaatan Ketumbar

Ketumbar hasil panen dari petani biasanya di jual ke tengkulak atau ke para pedagang secara langsung. Sebenarnya prospek pemanfaatan ketumbar cukup banyak. Jika kreatif dan punya kemampuan secara skill maupun modal, kita dapat memaksimalkan potensi prospek pemanfaatan ketumbar menjadi beberapa produk yang berbeda. Diantaranya adalah:

  1. Serbuk ketumbar: banyak orang yang menjual ketumbar secara langsung dalam bentuk biji dengan harga murah. Padahal bila dibuat serbuk ketumbar dan dibungkus dengan kemasan yang baik dan menarik tentu akan dapat memberi keuntungan hingga 2 kali lipat. Cara ini bisa diterapkan saat harga ketumbar sedang murah. Daripada dijual rugi, lebih baik dijadikan bubuk lalu dijual secara berkala.
  2. Daun ketumbar: tidak hanya bijinya saja yang dimanfaatkan, namun daunnya juga memiliki fungsi tersendiri sebagai bahan masakan. Beberapa masakan Tiongkok, Taiwan dan sekitarnya seringkali menggunakan daun ketumbar karena memiliki aroma yang lebih lembut untuk masakan.
  3. Kapsul ketumbar: ekstrak ketumbar memiliki banyak sekali khasiat bagi kesehatan tubuh manusia. Diantaranya berfungsi sebagai penambah nafsu makan, pelancar pencernaan, peluruh ASI, radang lambung, peluruh kentut, wasir, flu / influinza, masuk angin, kanker payudara, hipertensi (tekanan darah tinggi), dan pusing disertai mual muntah.
  4. Minyak atsiri ketumbar: Perlu diketahui, bahwa ketumbar dapat diambil minyak atisirinya yang mengandung linalool. Zat ini berfungsi untuk beberapa hal, diantaranya sebagai bahan baku parfum, bahan aroma makanan, sabun mandi, sabun cuci, bahan dasar pembuatan lilin, pemanfaatan bidang farmasi, insektisida & pestisida serta sintetik vitamin E. Banyak sekali bukan?.
BACA JUGA:  Apakah Budidaya Bunga Mawar Menjanjikan? Simak informasi Lengkapnya

Bila kita bisa mengolah biji ketumbar hasil panen menjadi beberapa bentuk pemanfaatan seperti di atas, maka kita bisa menyasar market yang berbeda sehingga memperbesar peluang bisnis. Hal ini juga dapat digunakan sebagai antisipasi saat harga ketumbar sedang jatuh, sehingga kita dapat menjual produk dalam bentuk lain yang memiliki harga lebih tinggi.

B. Analisa Budidaya Secara Detail

Analisa disini tidak hanya sebatas biaya permodalan usaha saja, melainkan ada beberapa hal yang wajib dianalisa untuk mendapatkan gambaran serta perencanaan yang lebih jelas. Ini nanti akan berdampak pada penentuan arah bisnis kita.

Baca juga: Yuk Intip Prospek Bisnis Tanaman Hidroponik, Cuan Besar Dari Halaman Rumah

Untuk analisa terhadap peluang bisnis budidaya ketumbar, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan. Diantaranya adalah:

  1. Permodalan: modal disesuaikan dengan skala bisnis yang akan kita jalani nantinya. Bila skalanya besar tapi modal kurang, kita dapat meminjam modal ataupun menggaet investor agar mau mendanai usaha kita. Yang penting perjanjian kerjasamanya dapat berjalan dengan lancar.
  2. Pembiayaan: biaya untuk budidaya banyak sekali. Terutama dalam hal biaya operasional. Misalnya sewa lahan, pembelian bibit, biaya tenaga kerja, biaya peralatan kerja, serta biaya promosi dan pemasaran. Semuanya wajib dihitung agar dapat diiterpretasikan dalam data yang akurat.
  3. Sistem pelaksanaan usaha: mulai dari persiapan bibit, pengolahan lahan, penyediaan tenaga kerja, penanaman ketumbar, pemeliharaan & perawatan tanaman dan juga panen & pasca panen wajib diketahui pelaksana usaha. Jadi sebelum mulai budidaya, pastikan sudah punya ilmu terlebih dahulu agar tidak salah jalan.
  4. Persaingan bisnis: untuk mengetahui persaingan bisnis, kita dapat melakukan riset pasar. Ketahui siapa saja pesaing kita, fokus usaha pesaing, teknik marketing yang digunakan, kelebihan dan kekurangan mereka, target konsumen dan yang terpenting adalah lokasi usahanya berdekatan dengan kita atau tidak.
  5. Taktik pemasaran: bila kita sudah punya konsumen tetap tentu tidak perlu memikirkan lagi cara pemasaran hasil panen ketumbar. Namun jika belum punya, kita wajib punya taktik pemasaran yang efektif. Misalnya secara online dengan penjualan via marketplace, atau bisa juga dengan menawarkan ke beberapa industri yang sekiranya membutuhkan.
BACA JUGA:  5 Kelebihan Tanaman Suweg Yang Masih Jarang Diketahui Banyak Orang

Dengan mempertimbangkan beberapa faktor analisa di atas, kita akan mengetahui lebih detail mengenai seberapa potensi bisnis kita, perkiraan omset, keuntungan serta balik modalnya, dan yang terpenting adalah pelaksanaan usaha kedepannya seperti apa. Sehingga kita punya gambaran yang jelas, yang mana nantinya bisa dijadikan patokan atau sebagai dasar acuan dalam perjalanan bisnis budidaya ketumbar yang akan dilakukan.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Rekomendasi Untuk Anda

Sedang Populer