Burung Bisa Melihat Warna, Begini Pengaruhnya

Sedang Populer

Warnabiru.com - Burung bisa melihat warna? Lantas apa pengaruhnya dalam kehidupan mereka sehari hari?

Judul di atas selain bernada pernyataan juga bisa jadi pertanyaan. Beruntung ahli di luar sana, khususnya bidang ornitologi dengan senang hati meluangkan waktu untuk mempelajari dengan detil hal hal semacam itu yang kadang, tidak terpikir oleh kita yang awam ini.

Oke langsung saja, menurut ahli, hewan bisa melihat warna meski tidak seperti kita. Contoh kedua mata anjing saat melihat warna pada sebuah obyek, jadi lebih gelap.

Bekicot, penglihatan mereka buram dan tidak bisa melihat warna sedangkan ular bisa melihat warna dengan sistem kerja seperti penggunaan sensor infra merah.

Pada dasarnya, masing masing spesies punya cara memandang yang berbeda terhadap warna.

Begitu pula dengan burung. Di alam liar indera penglihatan dipakai untuk banyak hal terutama saat melakukan manuver saat terbang sehingga bisa bermanuver menghindari tabrakan.

Mereka bisa melihat jenis warna keempat. Biar tidak bingung, kita kasih pendahuluan, jadi manusia punya tiga jenis reseptor warna yaitu merah, biru dan hijau.

Nah, burung memiliki reseptor warna keempat namun tiap spesies burung bisa berbeda, tergantung dari jenis frekuensi yang mampu mereka tangkap.

Misal, burung madu Australia bisa menerima warna keempat berupa kelir ungu. Sedangkan beo, reseptor warnanya lebih njelimet lagi karena dapat mendeteksi cahaya lebih jauh ke bagian ultraviolet dari sebuah spektrum warna.

BACA JUGA:  Perawatan Murai Batu Sugali Sehari Hari

Stress

Jika sudah jadi hewan peliharaan apa pengaruhnya?

Dilansir dari laman The Spruce Pets, Rabu (6/10/2021), penyebab burung stres yang perlu diketahui di antaranya perubahan lingkungan.

Perpindahan tempat jika kita dari pasar burung atau penjual yang merupakan penghobi. Saat menempatkan burung yang baru kita beli ke sangkar baru sudah memicu terjadinya stres.

Belum lagi perubahan lain seperti melihat manusia yang berbeda, hewan peliharaan lain serta suasana bising tidaknya di lingkungan baru.

Sebenarnya kurang lebih sama dengan manusia jika pindahan merupakan aktivitas yang cukup menguras energi dan pikiran karena harus menata ulang dekorasi.

Sedangkan untuk burung rutinitas demikian juga memberikan tekanan. Belum lagi ruangan tempat pemilik menempatkan sangkar. Atau warna sangkarnya bisa merubah mood mereka seketika.

Perubahan cahaya, dari gelap ke terang atau sebaliknya bisa memantik perubahan terutama bagi burung baru.

Adaptasi

Perubahan atau sering gonta ganti warna sangkar, sangat disadari kicaumania terutama yang kerap turun berlomba.

Karena mereka berpatokan pada saat burung digantang. Sehingga kita akan sering mendengar, saat belum dapat juara, perkataan, habis ganti sangkar, dari coklat ke hitam misalnya, sehingga burung belum kerja maksimal.

Hal seperti itu sangat disadari oleh penghobi sehingga mereka memahami ketika memindahkan burung ke sangkar baru dengan warna yang berbeda, mereka akan menyebutnya sebagai fase adaptasi sehingga ketika kalah, dikatakan belum hoki.

Namun tidak jarang pula, tetap bisa juara meski warna sangkar berbeda dan pemilik akan menyebut burung mereka memang bermental juara.

Ada benang merah yang bisa ditarik di sini, ilmuwan atau ahli meneliti burung untuk ilmu pengetahuan sedangkan penghobi memahami tiap menit perubahan yang terjadi pada gaco dengan dasar saat dilombakan.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Rekomendasi Untuk Anda

Sedang Populer