Warnabiru.com - Flavonoid dan kanker ibarat dua sisi mata uang yang saling membelakangi namun erat kaitannya. Flavonoid bisa mengurangi resiko kanker, untuk itu, kali ini membahas soal daftar makanan dengan kandungan flavonoid.
Ada baiknya sebelum beranjak lebih jauh melihat kutipan dari buku Stop Kanker: Kanker Bukan Lagi Vonis Mati (2010), dari laman kumparanfood yang menyebutkan kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal.
Sifatnya ganas karena dapat menyebabkan kematian bagi penderita, apalagi, sumber lain menyebutkan, kanker mampu menyerang berbagai bagian di tubuh.
Untuk mencegahnya kita perlu membiasakan diri mengonsumsi asupan makanan tinggi flavonoid.
Flavonoid
Nah, dari laman Alodokter (26/03/2018) dijelaskan tentang flavonoid. Yakni kelompok senyawa bioaktif, banyak ditemukan pada bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.
Serupa dengan antioksidan, punya beragam manfaat untuk tubuh, seperti memperbaiki sel yang rusak akibat radikal bebas. Suplemen flavonoid juga diduga bisa mengurangi resiko kanker, hipertensi, dan diabetes.
Baca Juga: 5 JENIS OLAHRAGA YANG BAGUS UNTUK MENGOPTIMALKAN GULA DARAH
Nah, ada yang menarik dan perlu untuk digaris bawahi yakni kata 'diduga bisa mengurangi resiko kanker'.
Karena dalam laman alodokter juga disebutkan jika studi mengenai manfaat flavonoid, sejauh ini, masih banyak yang terbatas pada studi terhadap hewan.
Data dari penelitian menunjukkan jika suplemen ini kemungkinan dapat mengurangi risiko terkena kanker, penyakit jantung, asma dan juga stroke.
Namun data tersebut masih perlu didukung penelitian lebih lanjut pada tahap manusia.
Buah Dan Sayuran
Karena di awal disebutkan makanan tinggi flavonoid berasal dari tumbuhan jelas pilihan mengerucut pada buah dan sayuran.
Dari laman alodokter dijelaskan bahan tersebut mulai rosella, apel, anggur merah, sirsak, belimbing wuluh serta kacang kedelai.
Flavonoid juga ditemukan pada buah matoa, teh hijau, jeruk (termasuk jeruk purut), kurma, seledri, pare, madu, rempah-rempah, jagung ungu, dan biji-bijian. Tanaman atau produk herbal tertentu, seperti keladi tikus brotowali, juga propolis.
Sumber Lainnya
Sumber makanan lainnya, dilansir dari laman kumparanfood yakni brokoli, sumber sulforaphane yang bersifat antikanker.
Penelitian Clinical Cancer Research 2010 menyatakan senyawa tersebut mampu mengurangi jumlah sel kanker payudara sebanyak 75 persen.
Selanjutnya, The Malaysian Journal of Medical Sciences 2017 pernah melakukan penelitian terhadap kandungan terong belanda yang di dalamnya terdapat antioksidan dan flavonoid.
Terakhir, bukan dari tumbuhan melainkan berasal dari lemak ikan. Temuan tersebut dimuat dalam Medical News Today, tentang hasil penelitian kandungan lemak baik serta omega-3 pada ikan salmon, mackerel, serta anchovy.
Baca juga: 12 Tips Mengatasi Asam Lambung di Rumah Secara Alami
Ditambah pula data dari Studi Plos One berjudul ‘Consumption of Fish Products across the Lifespan and Prostate Cancer Risk’ tahun 2013.
Menyatakan minyak ikan sebenarnya juga ampuh dalam hal kanker. Seseorang yang rutin mengonsumsi ikan ataupun minyaknya kemungkinan besar bisa mencegah gejala kanker prostat.