Sentra Batik Tenun Gedog Tuban Diproyeksikan Sebagai Desa Devisa

Sedang Populer

Tuban - Dengan target 15 Desa Devisa tercapai tahun ini, sentra batik tenun gedog Tuban, oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, diproyeksikan menjadi desa selanjutnya yang memiliki produk mandiri, bernilai unik serta punya potensi perluasan pasar.

Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur, yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU, saat meninjau sentra batik tulis Tenun Gedog Kabupaten Tuban, yaitu Melati Sekar Mandiri di Desa Margorejo, Kecamatan Kerek serta batik tulis Tenun Gedog Sekar Ayu di Desa Kedung Rejo, Kecamatan Kedan, Kamis kemarin.

Menurutnya rasa optimis muncul karena sejumlah kriteria untuk menjadikan desa devisa telah dimiliki oleh dua tempat penghasil batik tulis Tenun Gedog tadi.

"Sekarang baru ada tiga desa devisa di Jawa Timur, tahun ini kita menargetkan tambah 15 lagi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (11/02) seperti dilansir dari laman nuonline.

Untuk menjadi desa devisa harus memiliki beberapa kriteria yang telah ditetapkan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank (LPEI).

Sementara itu, Kepala Kanwil LPEI Jatim Koerniawan Prijambodo menyebutkan beberapa syarat yang harus dipenuhi agar bisa dikategorikan desa devisa.

Di antaranya, punya produk unggulan yang unik serta memiliki potensi pasar ekspor yang besar sekali. Sehingga dapat didorong untuk mengembangkan pasar mereka agar berkembang lebih luas lagi.

Baca Juga: 31 Ribu Sepatu Gratis Untuk Siswa Kurang Mampu, Dibuat Di Eks Lokalisasi Dolly, Dikerjakan Buruh Pabrik Korban PHK

Ia juga menyebutkan, jika ada yang unik pada produk tersebut, bisa jadi nilai tambah untuk menarik minat wisatawan asing untuk membeli, salah satunya karena ada keunikan tadi dan Tenun Gedog, menurutnya cukup menarik dan potensial.

BACA JUGA:  Manfaat Air Putih Bagi Orang Yang Sedang Berpuasa

"Biasanya, batik tulis sendiri, tenun juga beda lagi prosesnya. Namun disini kita jumpai perkawinan antara batik tulis dengan tenun tradisional. Saya rasa hal semacam ini bisa jadi salah satu kualifikasi keunikan yang dipersyaratkan LPEI untuk selanjutnya dilakukan asesment serta dikurasi," imbuh Khofifah.

Setelah dikurasi tim dari LPEI yang ikut hadir ke lokasi pengrajin dan jika sudah masuk desa devisa, otomatis mereka akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan.

LPEI juga akan mendatangkan desainer yang akan membantu mengembangkan produk-produknya agar lebih berseiring dengan kebutuhan pasar dalam maupun luar negeri.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Rekomendasi Untuk Anda

Sedang Populer