Begini Tanggapan Profesor Quraish Shihab Tentang Trend Spirit Doll

Sedang Populer

Jakarta - Kontributor Muhamad Abror menuliskan sebuah artikel yang dimuat dalam akun instagram nuonline, soal maraknya aktivitas merawat spirit doll atau boneka arwah.

Hasil bincang santai Prof Quraish dengan putrinya, di kanal YouTube Najwa Shihab, Selasa (18/1)

Memang, trend 'mengadopsi' boneka dengan 'isi' tersebut belakangan menjadi viral, bahkan ada yang membuka lowongan untuk menjadi baby sitter, bukan untuk anak melainkan boneka arwah tadi.

Gaji yang ditawarkan lumayan gede juga, namun ya itu tadi, pemilik ingin yang mengemong nantinya, bekerja seperti merawat anak kecil beneran, bahkan sampai menemani tidur segala di kamar yang sudah disediakan sebelumnya.

Pengadopsi, meyakini spirit doll yang didalamnya ada arwah atau roh akan membawa keberuntungan jika dirawat dengan baik.

Itulah kenapa mereka butuh pengasuh full time untuk memberi makan atau mengenakan pakaian. Tidak jarang juga, pemilik spirit doll mengunggah pada akun media sosial, berisi aktivitas mereka saat di pantai atau dimanapun bersama sang boneka.

Abror menuliskan tanggapan Cendekiawan Muslim Indonesia Profesor HM Quraish Shihab atas viralnya kegiatan merawat spirit doll tersebut.

Diawali dengan penjelasan, pada dasarnya agama membolehkan seseorang bermain boneka.

"Namun, kalau mereka percaya boneka mendatangkan manfaat dan menepis keburukan (mudharat), terlepas dari kehendak Tuhan, maka itu syirik (menyekutukan Allah)," ujar Prof Quraish Shihab yang juga alumnus Pesantren Darul Hadis Al-Faqihiyah Malang, Jawa Timur.

BACA JUGA:  5 Aplikasi Penyedia Lagu Gratis

Beliau khawatir jika dalam boneka arwah itu ada jinnya, kita patut ingat tugas utama mereka untuk menyesatkan umat manusia.

"Saya tidak mau mengatakan bahwa ini (boneka) ada jinnya atau tidak. Pada dasarnya, jika seseorang tidak dekat kepada Tuhan, tidak beragama dengan baik, jin bisa mengeksploitasi, di antaranya muncul keyakinan jika boneka mampu walau di luar kekuasaan Tuhan," tandasnya.

Merawat boneka arwah, menurut pria kelahiran Sidrap Sulsel 1944 tersebut hampir sama dengan menganggap, benda mati seperti pohon dan batu mampu melakukan sesuatu.

Lebih lanjut, jika kita sampai menganggap atau memperlakukan boneka layaknya manusia juga dinilai merendahkan manusia sebagai makhluk Allah yang mulia.

"Jika kita sudah kembali pada agama, jangan berlebihan. Jangan perlakukan boneka seperti manusia. Manusia terlalu terhormat untuk disamakan dengan robot, apalagi dengan boneka," pungkasnya.

- Advertisement -

More articles

- Advertisement -

Rekomendasi Untuk Anda

Sedang Populer