Malang - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi dan dukungan atas hadirnya Kampus UMKM di Kota Malang yang menjadi kota dengan jumlah UMKM tertinggi se-Jawa Timur.
Selasa (12/4), bekerja sama dengan Shopee Indonesia, Khofifah meresmikan Kampus Usaha Mikro Kecil dan Menengah Shopee Malang di UPT Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur.
Khofifah menyampaikan rasa terima kasih atas dedikasi Shopee dengan mendirikan Kampus UMKM. "Harapan kita dengan adanya literasi digital UMKM dapat menjadi bagian dari penguatan untuk memberikan kembali harapan serta semangat baru,” tandas Gubernur di laman Kominfo Jatim.
Kampus UMKM Shopee menyediakan fasilitas bagi pelaku UMKM, berupa edukasi, pendampingan bisnis, studio foto, dan live streaming secara gratis. Sementara, sebanyak 80% produk UMKM memiliki target market lokal.
“Pelaku UMKM terutama pemula kerap dihadapkan problem mendasar, modal dan pemasaran. Sekarang ini ada Kampus UMKM Shopee, saya berharap bahwa beberapa hal ini akan bisa dikatrol, dinaikkan kelasnya,” lanjut Khofifah.
Selain itu, para pelaku usaha dapat dilatih, dibangunkan jejaringnya berikut sistemnya sehingga dapat mendorong kenaikan kelas UMKM lebih cepat.
Dan, hal tersebut sejalan dengan tagline G20, yakni recover together, recover stroger.
Sementara, Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Handika Tjahja mengungkapkan, digitalisasi sangat penting karena dapat memperluas jangkauan pemasaran produk ke seluruh Indonesia.
Digitalisasi tidak serta merta, UMKM bisa berjualan melalui e-commerce, sudah beres. Namun masih ada aspek lain seperti, bagaimana UMKM bisa memanfaatkan teknologi digital, baik secara pemasaran maupun operasional.
Sehingga UMKM lokal dapat diberdayakan melalui teknologi digital. Digitalisasi, menurut Handika Tjahja sangat penting karena untuk memperkuat jaringan pemasaran sehingga produk lokal bisa memenuhi marketplace.
"Caranya dengan memastikan hulunya itu benar, kita pastikan produsen dalam hal ini para UMKM lokal dapat bergabung ke dalam ekosistem dengan dilatih, ditraining, dibimbing agar dapat bekembang lagi sehingga berdampak ke sekelilingnya,” pungkas Handika Tjahja.