Warnabiru.com - Badminton World Federation (BWF) atau Federasi Bulu Tangkis Dunia telah merilis agenda turnamen terbaru hari ini. Jadwal yang dirilis BWF sudah tentu menjadi harapan bagi PP PBSI yang mengajukan permohonan untuk merubah jadwal Indonesia Open 2020 dari bulan Juni ke bulan September hingga Desember.
Dari hasil yang dirilis oleh BWF, jadwal Indonesia Open 2020 nantinya akan digelar pada tanggal 17 sampai 22 bulan November mendatang.
Sekjen PP PBSI, Achmad Budiharto, dalam konferensi pers dia mengatakan, pihaknya akan segera mengambil langkah persiapan dengan membentuk kepanitiaan dan merancang beberapa program alternatif dalam agenda kejuaraan.
“Dengan keluarnya jadwal resmi dari BWF, maka PBSI bisa segera melakukan langkah-langkah persiapan. Mulai dari menyusun kepanitiaan, penentuan lokasi turnamen, dan membuat beberapa alternatif konsep acara,” ujar Achmad Budiharto.
Achmad Budiharto mengatakan, bahwa pihaknya telah mengajukan permohonan memindahkan kalender turnamen kepada BWF yang awalnya ditentukan akan dilaksanakan bulan Juni beralih ke bulan September hingga Desember karena mempertimbangkan situasi yang terjadi, dimana saat ini seluruh Dunia telah mengalami masa krisis kesehatan akibat munculnya wabah virus corona.
“Dari awal kami mengajukan antara September hingga Desember dengan pertimbangan suasana wabah COVID-19 mulai mereda. Kami merasa ini jadwal yang ideal, tidak mepet juga tidak terlalu jauh diakhir tahun karena ada turnamen BWF Tour Final,” Tambahnya.
Jika mengacu pada jadwal turnamen yang dirilis BWF, susunan turnamen terbilang cukup padat. Sehingga, PBSI akan menyusun program pengiriman pemain dengan skala prioritas.
“Dengan jadwal padat, tim BINPRES (Pembinaan dan Prestasi) harus menyusun skala prioritas, atlet mana saja yang ikut turnamen apa saja. Namun, ada beberapa turnamen yang masih akan dikonfirmasi lagi dari negara penyelenggara, salah satunya Tiongkok,” kata Budiharto.
Persiapan dari para atlet juga menjadi perhatian, mereka harus mengembalikan kondisi fisik dan mental secara maksimal untuk menyambut musim kejuaraan. Hal tersebut disebabkan oleh para atlet sudah tidak menjalani pertandingan setidaknya lima bulan.
Kejuaraan tingkat Internasional terakhir yang digelar adalah All England 2020 yang berlangsung pada bulan maret lalu. “Kami beruntung tetap melakukan karantina mandiri selama ini. Jadi, atlet masih terkondisi dari sisi kebugaran dan feeling mainnya,” ujar Budiharto.
BACA JUGA: Dua Pekan Krusial Bagi Indonesia, Hadapi Momen Lebaran Bareng COVID-19
Budiharto menuturkan bahwa tugasnya kedepan adalah berupaya untuk mengembalikan kondisi fisik dan mental para atlet secara maksimal, dan mempersiapkan mereka kembali untuk menyambut musim kompetisi.
Selain itu, dia juga telah meminta izin kepada Kemenpora untuk diperbolehkan melakukan latihan normal bagi para atlet yang rencananya akan dimulai awal bulan juli.
“Ini jadi PR bersama, Pelatih juga sudah memberikan program latihan khusus agar performance atlet tetap terjaga. PBSI juga sudah minta izin ke Kemenpora bahwa kami akan memulai latihan normal lagi pada awal juli,” kata Budiharto.