Warnabiru.com - Pertanyaan sepele, tapi bagian sebagian orang yang baru pegang ponsel dengan sistem operasi android, kadang kepikiran, perlu tidak install aplikasi antivirus?
Memang, android saat ini paling populer penggunaannya, bahkan lebih besar dari Windows. Itulah kenapa ada yang menyebutkan jika android kerap jadi target serangan berbahaya.
Joe Fedewa penulis di laman Howtogeek, Kamis (24/3) mengatakan jika uneg uneg seperti itu wajar untuk ditanyakan.
Mungkin, karena sudah terbiasa menggunakan antivirus yang memang direkomendasikan untuk pengguna Windows selama bertahun-tahun.
Namun, Microsoft punya alat bawaan yang lebih baik untuk memerangi malware dan mereka telah hadir dengan antivirus bawaan sejak Windows 8.
Lantas, bagaimana dengan android, apakah perlu? Joe coba membahasnya satu persatu dimulai dari:
Google Play Protect
Pertahanan internal terbesar Android terhadap gangguan malware adalah Google Play Protect. Ada beberapa komponen berbeda di dalamnya, seperti tools Temukan Perangkat Saya (find my device), tapi sebagian besar fungsinya untuk pemindaian malware.
Setiap perangkat Android yang menyertakan Google Play Store pasti punya Play Protect. Dan, mungkin memperhatikan notifikasi “Tidak Ditemukan Aplikasi Berbahaya” (No Harmful Apps Found) di bagian atas saat membuka koleksi aplikasi serta bagian manajemen game di Play Store.
Play Protect memastikan aplikasi yang sobat warnabiru unduh dari Play Store aman.
Jangan salah, Play Protect tidak hanya berfungsi di koridor Play Store saja. Mereka juga bekerja mengawasi segala sesuatu di luar Play Store.
Bahkan aplikasi yang telah di-sideload dari luar Play Store dipindai oleh Play Protect. Sideloading pada dasarnya masih lebih berisiko, namun beruntung, proses tersebut masih dalam pengawasan Play Protect.
Oh iya Sideloading pada dasarnya mentransfer file dari satu tempat ke tempat lain. Kita mungkin familiar dengan cara kerja download dan upload, bukan? Nah, sideloading, mentransfer satu file dari server ke perangkat kita atau mentransfer file antara dua perangkat lokal tanpa menggunakan internet.
Atau praktik menginstal perangkat lunak pada perangkat tanpa menggunakan App Store atau saluran distribusi perangkat lunak resmi. Beberapa perangkat mengizinkan ini tanpa modifikasi dan yang lain memerlukan “jailbreak” untuk memungkinkan sideloading.
Balik lagi, selain memindai aplikasi, Play Protect juga dapat melindungi ketika menjelajah menggunakan Google Chrome.
Sama seperti di Chrome untuk desktop, jika sobat warnabiru membuka situs lantas muncul tulisan atau kode berbahaya (malicious), Chrome akan memberi peringatan dan membawa kita kembali.
Hal besar lain yang melindungi perangkat Android kita adalah pembaruan keamanan bulanan (monthly security update). Pembaruannya skala kecil dan tidak merubah fitur ponsel yang sampai gimana, namun secara fungsional sangat penting.
Secara teori, jika ponsel Android hanya diperbarui setahun sekali, ada resikonya. Itulah kenapa pembaruan keamanan bulanan diperlukan.
Namun sayangnya, tidak semua perangkat Android menerima pembaruan ini tepat waktu, bahkan tidak sama sekali.
Intinya Google tetap merilis pembaruan keamanan setiap bulan dan terserah kepada mitranya (Samsung, OnePlus, dll.) untuk menyetujui update tersebut, sembari menambahkan salah satu dari kreasi mereka sendiri, kemudian merilisnya ke perangkat masing masing pengguna.
'Jika anda menginginkan ponsel Android yang paling aman, taruhan terbaik, Google Pixel atau Samsung Galaxy. Karena keduanya handal dalam hal menjaga perangkat tetap up to date dengan patch terbaru," papar Joe.
Jadi, Apakah Ponsel Android Butuh Antivirus?
Tidak ada alasan untuk mengunduh aplikasi antivirus di ponsel Android. Namun patut diingat aturan dasar yang sama untuk menggunakan perangkat apa pun dengan aman, di antaranya, dapatkan aplikasi dari sumber resmi, Google Play Store.
"Jangan pergi ke situs web yang tampak 'wah'. Serta jangan asal klik tautan mencurigakan di email. Karena dengan adanya Play Protect, perlindungan ini lebih dari cukup," tandas Joe.
Mungkin, kita masih perlu mengunduh aplikasi antivirus dengan alasan, menggunakan perangkat Android tanpa Play Store, kebiasaan mengunduh APK dari sumber yang tidak dapat dipercaya, atau memiliki Android versi lama, sudah ketinggalan zaman.
"Bisa menginstall aplikasi seperti Bitdefender atau Norton 360,mungkin berguna," pungkas Joe.