Peneliti Iran Riset Bunga Violet Untuk Covid-19, Imam Syafi'i: Memang Berkhasiat Sebagai Obat Wabah

Sedang Populer

Teheran Iran - Pandemi berkepanjangan membuat peneliti di Iran menguji Viola Odorata atau bunga violet untuk dijadikan obat mengatasi gejala Covid-19 dan ndilalah, Imam asy-Syafi’i yang selama ini dikenal oleh dunia Islam sebagai mujtahid dan imam mazhab.

Sudah lama menyebutnya sebagai bahan alami berkhasiat obat yang sangat bermanfaat untuk mengatasi penyakit pada masa pandemi.

Dan, Uhansyah Nurfauzi, apoteker dan peneliti di bidang Farmasi, menulisnya dengan apik di laman nuonline, 31 Januari silam.

Kemudian menyebut kitab Ma Rawahu al-Waun fi Akhbar ath-Thaun, dimana Imam as-Suyuthi menuliskan:

“Ibnu Hajar berkata, pendapat yang paling terkenal dari asy-Syafi’i adalah pernyataan yang disampaikan oleh Ibnu Abi Hatim dan yang lainnya, yaitu: Menurut Saya, obat yang paling berkhasiat untuk wabah adalah al-Banafsaj (bunga Viola odorata), baik dibuat minyak untuk dioles maupun dijadikan minuman” (Imam Suyuthi, Ma Rawahu al-Waun fi Akhbar ath-Thaun, [Damaskus: Darul Qalam], tanpa tahun: 170).

Pernyataan tersebut menunjukkan prakarsa Imam asy-Syafi’i dalam bidang kedokteran.

Bahkan Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab Manaqib Imam Syafi’i menyebutkan besarnya perhatian sang Imam terhadap dunia ilmu pengobatan.

Dikisahkan seorang dokter di Mesir pernah berdiskusi (mudzakarah) dengan Imam asy-Syafi’i tentang kedokteran hingga dokter tersebut mengira bahwa lawan bicaranya waktu itu adalah pakar kedokteran.

Penelitian Masa Kini

Dan, dimasa kini, sekelompok peneliti kedokteran dan farmasi dari Universitas Teheran bekerja sama dengan Rumah Sakit Az-Zahra di Asfahan mengujikan sirup dari bunga violet untuk pasien Covid-19.

Memang, hasil penelitian belum dipublikasikan, namun tetap saja, namanya ilmu pengetahuan dan untuk kebaikan umat manusia, apa yang mereka lakukan layak untuk diikuti.

BACA JUGA:  Minta Kemenag Hapus 300 Ayat Suci Dalam Al-Quran, Bareskrim Polri Selidiki Pernyataan Pendeta Saifudin Ibrahim

Jadi, tim peneliti menguji 2 kelompok pasien yang terdiagnosa Covid-19 di Rumah Sakit Az-Zahra.

Satu kelompok diberi sirup berisi ekstrak air bunga violet, daun serta gula. Grup lainnya diberi sirup placebo, hanya mengandung air, gula, dan pewarna makanan tanpa ekstrak bunga violet.

Selanjutnya, ilmuwan tadi akan mengamati efek tingkat keparahan sesak napas dan pengukuran saturasi oksigen pada darah, gejala parah yang umum ditemui pada pasien. Covid-19.

Selama riset, ahli juga bekerjasama dengan industri farmasi, nantinya jika menemui hasil positif, akan memproduksi sirup bunga violet.

Penelitian juga menyertakan uji klinik fase 3, yaitu uji obat pada pasien yang sedang sakit dan calon obatnya belum dipasarkan.

Peserta uji klinik merupakan 100 orang pasien rawat jalan usai terdiagnosis dengan tes PCR di rumah sakit dan hasilnya positif Covid-19.

Terakhir, bunga violet juga pernah disinggung oleh Ibnu Sina dalam Al-Qanun fit Thibb dan digunakan di Eropa sebagai obat untuk gejala infeksi pernapasan namun Imam Syafi'i kali pertama yang menyebut khasiatnya sebagai obat wabah.

Baca Juga: Keren, Seniman 3D Yang Terlibat Pembuatan Film Spiderman: No Way Home, Salah Satunya Arek Suroboyo

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Rekomendasi Untuk Anda

Sedang Populer