Warnabiru.com - Dalam sejarah dunia modern nama pendiri Amazon Jeff Bezos tercatat dalam daftar miliuner Forbes 2019 sebagai orang terkaya di dunia. Dengan jumlah kekayaan senilai kurang lebih USD131 miliar Rp1,87 kuadriliun.
Namun, jumlah tersebut belum bisa menggeser nama Mansa Musa sebagai orang terkaya sepanjang masa. Sosok penguasa Afrika Barat abad ke-14 yang amat sangat kaya, saking dermawannya, sekali Musa sedekah, apa yang Ia keluarkan berakibat hancurnya perekonomian suatu negeri.
"Jumlah kekayaan Musa jika dihitung saat ini, sungguh luar biasa hampir mustahil untuk benar-benar memahami betapa kaya dan berkuasanya Musa saat itu," ungkap Rudolph Butch Ware, guru besar sejarah di Universitas California, kepada BBC.
Sedangkan Jacob Davidson yang pernah menulis tentang raja Afrika tersebut untuk situs Money.com tahun 2015 silam menyebut Mansa Musa "lebih kaya daripada apa yang orang bayangkan".
Pada tahun 2012, situs web AS Celebrity Net Worth membuat perkiraan jumlah kekayaannya berada pada angka US$400 miliar atau sekitar Rp5,72 kuadriliun.
Namun sejarawan ekonomi sepakat satu suara, jika kekayaan Musa tak mungkin diwujudkan ke dalam angka.
Pewaris Kerajaan Mali
Mansa Musa lahir tahun 1280 di keluarga para penguasa. Saudara laki-lakinya, Mansa Abu-Bakr, memerintah kerajaan mereka hingga tahun 1312, turun takhta untuk pergi dalam sebuah ekspedisi.
Dengan armada sebanyak 2.000 kapal serta ribuan pria, perempuan, dan budak. Mereka pergi berlayar, namun tak pernah kembali.
Hingga Mansa Musa yang tercatat sebagai pewaris takhta yang ditinggalkan saudara laki-laki tersebut.
Di bawah kepemimpinannya, Kerajaan Mali berkembang pesat. Bahkan 24 kota baru, berhasil dikuasai termasuk Timbuktu.
Luas Kerajaan Musa membentang sepanjang 3.128 kilometer, dari Samudera Atlantik hingga daerah yang kini merupakan Niger, termasuk kawasan-kawasan yang kita kenal sebagai Senegal, Mauritania, Mali, Burkina Faso, iNiger, Gambia, Guinea-Bissau, Republik Guinea, dan Pantai Gading.
Otomatis sumber daya alam yang dimiliki Kerajaan Mali pun sangat besar, termasuk emas dan garam.
British Museum menyatakan saat Musa berkuasa, kekayaan berupa emas yang dimiliki Kerajaan Mali tercatat hampir separuh dari jumlah emas yang beredar di kawasan Dunia Lama, negeri-negeri di Afrika, Asia dan Eropa. Dan semuanya milik sang raja.