Digoreng Justru Menyerap Lemak, Berikut Alternatif Olahan Ikan Yang Menyehatkan

Sedang Populer

Surabaya - Puasa Ramadan akan lebih baik jika kita menyantap menu berbuka dan sahur yang menyehatkan. Contohnya ikan, untuk mempertahankan nutrisi harus memperhatikan cara masaknya. Digoreng memang enak namun selama itu pula, lemak minyak goreng akan terserap hingga menyebabkan jumlah kalori bertambah.

Alternatifnya kita bisa mengolah okan dengan cara dikukus, tim serta dibuat sup. Seperti dituturkan Dwitha Nirmala, Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga, Selasa (19/4).

Semisal dengan membuat ikan kukus saus tiram, tim ikan jahe, sup kepala ikan bening serta ikan kembung yang dikukus dalam kuah asam. Jenis ikannya mulai sarden, salmon, makarel, tenggiri sampai ikan tuna.

“Ikan tuna mudah kita jumpai dalam kemasan kaleng maupun yang masih segar. Satu lagi, hindari tuna sirip kuning karena kandungan merkurinya tinggi, tidak baik untuk kesehatan,” ujar Dwitha, yang mengajar mata kuliah Kimia Pangan.

Selain ikan segar, karena sama baiknya, nutrisi maupun manfaat bagi kesehatan, ikan beku juga bisa kita pakai. Namun, ada kelemahannya, ketika dimasak, bumbu tidak diserap dengan baik sehingga terasa kurang lezat.

3 Cara Membedakan Ikan Segar Dengan Yang Tidak

Selanjutnya, dijabarkan pula tiga cara mudah membedakan ikan segar dengan yang tidak. Gampang gampang susah memang namun ibu ibu rumah tangga yang sudah berpengalaman dapat dengan mudah membedakannya.

Pertama, dari tampilan fisik, mata ikan yang masih segar tampak terang dan jernih, sisik masih kuat menempel, tidak mudah lepas saat kita pegang bolak balik, serta insangnya berwarna merah tampak bersih dan segar.

BACA JUGA:  Aplikasi Holiday Alumni SMAN 2 Lamongan Raih Medali Perak Youth International Science Fair

Sebaliknya, insang yang sudah berwarna kecokelatan atau keabuan, dengan bagian insang, terlihat sudah terpisah satu sama lain menandakan kualitas ikan sudah menurun.

Kedua, aroma ikan segar memang amis namun tidak seberapa menyengat beda dengan yang sudah lama.

Ketiga, daging ikan yang masih segar, warnanya cerah dan tidak kusam serta teksturnya lembut namun cukup kenyal, sehingga ketika ditekan dapat kembali dengan cepat kebentuk semula.

"Daging ikan yang sudah menurun kualitasnya, berwarna kusam serta teksturnya berubah lunak," pungkas Dwitha.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Rekomendasi Untuk Anda

Sedang Populer