Warnabiru.com – Untuk menjalankan kewajiban berpuasa saat bulan Ramadan, tak jarang orang yang sedang sakit tetap menjalankanya. Padahal, jika tidak dipertimbangkan dengan baik, puasa bisa memengaruhi kondisi kesehatan mereka. Maka dari itu, Islam memperbolehkan umatnya untuk membatalkan puasa dalam kondisi tertentu.
Kali ini akan membahas tentang penderita gagal ginjal yang ingin berpuasa, dipandu Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Universitas Indonesia, dr. Bonita Effendi, B.MedSci, Sp.PD, M.Epid yang berpraktik di RS Pondok Indah – Puri Indah, Kembangan Jakarta Barat.
[quads id=8]
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pasien gagal ginjal yang ingin berpuasa.
Pertama merujuk beberapa studi, sebelum berpuasa, pasien dengan gagal ginjal yang menjalani hemodialisis atau cuci darah sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang merawat.
Karena mereka berisiko mengalami dehidrasi saat berpuasa serta kelebihan cairan tubuh saat berbuka puasa.
[quads id=8]
“Selain itu, turunnya kadar insulin berisiko tinggi menyebabkan peningkatan gangguan elektrolit terutama peningkatan kalium,” papar Bonita dalam keterangan tertulisnya Senin, (11/4).
Nah, kalau sudah mendapat lampu hijau dari dokter, Bonita hanya menambahkan beberapa hal yang harus diperhatikan salah satunya kecukupan minum atau hidrasi.
Selain itu, pada laman Antara juga disebutkan jika pasien perlu menghindari makanan dengan banyak kandungan kalium seperti pisang, kurma dan aprikot, terutama bagi pasien dialisis atau cuci darah.
[quads id=8]
Serta, pasien tetap patuh meminum obat sesuai petunjuk dokter sekaligus memantau kondisi mereka terutama pasien dengan stadium gagal ginjal sedang sampai berat (lebih dari stadium 3).
“Pemantauan fungsi ginjal dan profil pemeriksaan penunjang seperti elektrolit harus dipantau. Tidak ketinggalan, perubahan tekanan darah yang dapat terjadi, sebaiknya diperhatikan selama mereka berpuasa,” pungkasnya.
[quads id=8]